Kamis, 19 Januari 2012

Biodata Linkin Park


Linkin Park adalah grup musik beraliran nu metal dan rock alternatif yang berasal dari Aguora Hills, California, di Amerika Serikat. Mereka sempat beberapa kali berganti nama, antara lain Xero, Hybrid Theory, 0818, hingga nama Linkin Park sampai sekarang. Nama "Linkin Park" sendiri merupakan plesetan dari nama sebuah taman di Los Angeles, Lincoln Park.
Sebelum Chester Bennington menjadi vokalis Linkin Park, Mark Wakefield lebih dulu menjadi vokalisnya. Namun, ia keluar dari Linkin Park untuk mencari proyek lain (menjadi manajer grup band Taproot)– saat itu menggunakan nama Hybrid Theory – untuk menjadi manajer grup musik Taproot. Bassis Dave Farrell alias "Phoenix" juga pernah keluar sebentar dari Linkin Park untuk mengikuti tur bersama band lamanya, Tasty Snax. Sedangkan 4 personel lainnya – Brad Delson, Mike Shinoda, Joe Hahn, dan Rob Bourdon – selalu bertahan di Linkin Park sejak awal pembentukannya.
Linkin Park telah merilis 4 album studio, yaitu Hybrid Theory, Meteora, Minutes to Midnight, dan A Thousand Suns. Linkin Park juga merilis album Live in Texas, Reanimation, dan Collision Course, serta Hybrid Theory EP. Linkin Park sukses dalam memopulerkan lagu-lagunya seperti Crawling, In the End, Numb, Somewhere I Belong, dan What I've Done. Secara total, album-album Linkin Park telah terjual sebanyak 50 juta keping.

Awal mula

Awal pembentukan Linkin Park yaitu pertemuan Mike Shinoda dan Brad Delson (gitaris Linkin Park) di kelas 7. Lalu mereka membentuk band bernama Xero. Brad juga bermain untuk band Relative Degree, salah satu personelnya yaitu Rob Bourdon (drummer Linkin Park). Mike berkenalan dengan Rob melalui Brad dan Rob bergabung dengan Xero. Saat kuliah, Brad berkenalan dengan Dave "Phoenix" Farrell (bassis Linkin Park) yang merupakan teman sekamar Brad. Mike, yang mengambil jurusan ilustrasi di Universitas Seni Pasadena, bertemu dengan Joe Hahn (turntablis Linkin Park). Kemudian, Dave Farrell dan Joe Hahn bergabung bersama Xero. Dave sempat meninggalkan Xero untuk bergabung kembali ke band lamanya, Tasty Snax.
Mulanya, mereka merekrut Mark Wakefield sebagai vokalis, lalu diambil alih oleh Chester Bennington (mantan vokalis Grey Daze) sampai sekarang, sedangkan Mike lalu jadi rapper. Sialnya, karena nama Xero sudah dipakai grup lain, mereka terpaksa mengganti nama menjadi Hybrid Theory. Lalu setelah ditolak 3 kali, Hybrid Theory berhasil diterima oleh sebuah perusahaan rekaman bernama Warner Bros. Records setelah sukses meluncurkan EP yang berjudul Hybrid Theory EP pada tahun 1999 sebanyak seribu keping. Namun, pada saat itu Mike sempat memiliki masalah dengan Jeff Blue, manahaernya. Jeff Blue mengatakan bahwa Mike tidak usah rapping, cukup bermain keyboard saja. Kejadian ini menginspirasi Mike untuk menulis lagu Get Me Gone (Fort Minor)
Sekali lagi, mereka terpaksa mengganti nama karena nama Hybrid Theory mirip dengan nama grup musik Hybrid yang berasal dari Wales. Daripada dianggap band yang sama, mereka memilih berubah nama lagi menjadi Linkin Park. Namun, sebelum bernama Linkin Park, mereka sempat mengganti namanya menjadi 0818. Nama ini juga baru diketahui pada pertengahan 2009, saat Brad Delson berbicara di acara wisuda di UCLA, Los Angeles, pertengahan 2009 lalu. Nama Linkin Park diambil Chester dari nama sebuah taman di Los Angeles, Lincoln Park. Agar bisa mengelola situs web sendiri, Chester mengubah ejaannya menjadi Linkin Park. Setelah itu, mereka berhasil membeli situs web [http://www.linkinpark.com/ LinkinPark

[sunting] Hybrid Theory


Linkin Park saat konser di Praha, Ceko.
Linkin Park meluncurkan album pertamanya, Hybrid Theory, pada tanggal 24 Oktober 2000 dengan singel pertama One Step Closer. Namun, yang lebih terkenal adalah singel Crawling dan In the End. Lagu ini telah membuat Linkin Park menjadi populer. Penjualan album itu melebihi 15 juta keping. Linkin Park lalu merilis edisi spesial dari Hybrid Theory, dengan 2 lagu baru High Voltage (Reprise) dan My December (lagu).
Linkin Park lalu merilis album aransemen ulang dari Hybrid Theory, Reanimation. Album ini pun meraih kesuksesan dengan penjualan kira-kira 10 juta kopi. Singelnya, Pts.Of.Athrty, tidak sepopuler singel di Hybrid Theory, namun cukup terkenal. Linkin Park, melalui Mike Shinoda dan Joseph Hahn, juga sempat bekerja sama dengan band The X-ecutioners dalam pembuatan singel It's Goin' Down. Linkin Park juga membentuk kelompok fans mereka bernama Linkin Park Underground, serta mulai mengadakan tur sendiri bernama Projekt Revolution, setelah sering diundang ke festival musik.

[sunting] Meteora

Tanggal 25 Maret 2003, Linkin Park merilis album kedua bertitel Meteora. Nama tersebut diambil dari nama tempat ibadah di atas puing-puing di Yunani. Album ini juga meraih kesuksesan dengan penjualan kira-kira 11 juta kopi. Singelnya adalah Somewhere I Belong, Faint, Numb, From the Inside, Lying from You, dan Breaking the Habit.
Meteora memenangkan banyak penghargaan. Antara lain Penghargaan MTV kategori "Video Rock Terbaik" untuk lagu "Somewhere I Belong" dan "Penghargaan Pilihan Pemirsa" (Breaking The Habit). Linkin Park juga memenangkan penghargaan lain yaitu "Penghargaan Musik Radio 2004", "Penghargaan Artis Tahun Ini" dan "Penghargaan Lagu Tahun Ini" melalui lagu "Numb". Mesikpun album Meteora tidak sesukses Hybrid Theory album ini masuk 3 besar penjualan album di Amerika Serikat tahun 2003.
Linkin Park juga mengadakan Projekt Revolution Tour ke-2 serta sibuk ikut konser. Di sela-sela waktu itu, Linkin Park berhasil menyelesaikan rekaman album konser mereka, "Live In Texas", yang berisi lagu-lagu saat konser Linkin Park di Texas.

[sunting] Proyek sampingan


Mike Shinoda saat diwawancarai oleh MTV Thailand di Bangkok, Thailand.
Atas permintaan MTV, Linkin Park berkolaborasi dengan Jay Z dalam album "Collision Course". Materi album ini adalah remix dari sebagian lagu-lagu Linkin Park dalam album "Hybrid Theory" dan "Meteora" serta lagu-lagu Jay Z dalam album "Blueprint" serta "The Black Album". Album tersebut dirilis tahun 2004 dan menghasilkan 2 singel, yaitu Numb/Encore yang mendapat penghargaan Grammy kategori "Lagu Rap Terbaik" dan "Kolaborasi Terbaik".
Pada tahun 2005, Linkin Park lebih mengutamakan konser amal. Mereka membantu korban tsunami pada bulan Desember 2004 dalam konser bertajuk Music For Relief. Linkin Park juga membantu mengumpulkan uang untuk korban Badai Katrina tahun 2004. Sementara itu, Mike Shinoda bergabung dengan Fort Minor dalam album "The Rising Tied". Chester Bennington juga punya proyek solo yang dinamai Snow White Tan yang selanjutnya populer dengan nama Dead By Sunrise.
Pada 13 Oktober 2009, Dead By Sunrise meluncurkan album perdananya, yang berjudul Out Of Ashes. Namun sebelum mereka meluncurkan album, mereka terlebih dahulu merilis sebuah singel, yaitu Crawl Back In.
Linkin Park dan Artifical Life Inc. juga rencananya akan merilis game untuk iPhone dan iPod Touch, Linkin Park: 8-Bit Rebellion, pada Januari 2010.

[sunting] Minutes to Midnight

Pada tahun 2006, mereka mulai merekam materi untuk album terbaru Linkin Park, yaitu "Minutes To Midnight". Banyak yang mengkritik Linkin Park karena sering tertunda peluncurannya. Walaupun begitu, Linkin Park menjamin bahwa album tanggal 14 Mei 2007 ini pantas untuk dikoleksi. Menurut Linkin Park, mereka menamai album barunya "Minutes To Midnight" (menit-menit menuju tengah malam) karena adanya isu nuklir di bumi ini yang dapat menghancurkan dunia pada saat tengah malam.
Sebanyak 100 lagu demo telah diciptakan namun hanya 12 yang dimasukkan ke dalam album. Tidak heran kalau album ini direkam selama 14 bulan. Dalam album Minutes To Midnight, unsur musik nu metal kurang kental. Walaupun demikian, album ini tetap digemari. Buktinya adalah album ini terjual hampir sebanyak 625 ribu kopi dalam pekan pertamanya (sebuah rekor dalam tahun 2007). Album studio ketiga ini diproduseri oleh Mike Shinoda dan Rick Rubin, mantan personel Beastie Boys. Singel pertamanya, "What I've Done", sudah mulai diputar di radio pada tanggal 2 April 2007. Minutes To Midnight juga menduduki tangga teratas Billboard. Pada tanggal 20 Agustus 2007, Linkin Park merilis singel keduanya, yaitu "Bleed It Out". Dan, pada bulan Oktober, Linkin Park merilis singel "Shadow of the Day". Lalu disusul dengan Given Up (Maret 2008), dan singel terakhir dari "Minutes To Midnight", Leave Out All The Rest (Juli 2008).
Lagu "No Roads Left" bisa didapatkan melalui pemesanan lewat iTunes. Sementara lagu "Qwerty" bisa didapatkan di EP berjudul Linkin Park Underground v6.0.
Mereka juga merilis lagu "New Divide" yang dipakai untuk soundtrack film terbaru Transformers yaitu Transformers: Revenge of the Fallen.Lagu ini juga sudah mencapai posisi 6 di Amerika Serikat, di Inggris mencapai posisi 20, dan mendapat penghargaan dalam kategori "Best Scream Song of the Year" di Spike TV.

[sunting] A Thousand Suns

Belakangan ini banyak yang berkata bahwa Linkin Park telah "mati". Padahal tidak. Mereka bahkan sedang bekerja pada album studio keempat mereka. Lagi-lagi Rick Rubin yang menjadi produsernya. Sampai pada Bulan November 2009, mereka sedang fokus pada 5 lagu, setelah sebelumnya terdapat 60 lagu demo, kemudian disaring menjadi 20. Durasinya pun akan lebih panjang dari lagu-lagu Linkin Park lain pada umumnya (sekitar 4-5 menit). Dan, untuk ke depannya, setelah album keempat A Thousand Suns dirilis, Linkin Park berjanji akan berusaha mengeluarkan album barunya lebih cepat.
Track Listing 1. The Requiem 2. The Radiance 3. Burning In The Skies 4. Empty Spaces 5. When They Come For Me 6. Robot Boy 7. Jornada Del Muerto 8. Waiting For The End 9. Blackout 10. Wretches And Kings 11. Wisdom, Justice, And Love 12. Iridescent 13. Fallout 14. The Catalyst 15. The Messenger

[sunting] Jenis musik

[sunting] Aliran


Chester Bennington, vokalis Linkin Park, saat konser di The Globe Arena di Stockholm, Swedia.
Pada awal pembentukannya, Linkin Park beraliran rock. Setelah masuknya seorang DJ atau turntablis bernama Joe Hahn, Linkin Park mengganti alirannya menjadi hip-hop. Namun, pada album Hybrid Theory, Linkin Park mengganti lagi alirannya menjadi nu metal dan rapcore. Demikian juga pada album Meteora, hanya saja Linkin Park juga menambahkan unsur elektronika.
Pada album Minutes To Midnight, segalanya berubah total. Linkin Park benar-benar mengurangi unsur nu metal secara spesifik. Sebagai gantinya, Linkin Park menggunakan aliran alternative rock. Ini jelas sebuah eksperimen mengingat kesuksesan Linkin Park dengan genre nu metal dalam album sebelumnya. Tetapi, ternyata eksperimen itu berhasil.

[sunting] Teknis

Linkin Park jarang menggunakan teknik melodi gitar namun petikan gitar. Selain itu, rap dari Mike Shinoda sering muncul di banyak lagu. Terkadang Chester berteriak dalam beberapa lagu.
Lagi-lagi, perubahan terjadi di album Minutes To Midnight. Linkin Park mengurangi unsur rap dari Mike. Rapnya hanya ada di 2 lagu, yaitu Bleed It Out dan Hands Held High. Sementara vokal Chester lebih dominan dibanding sebelumnya. Linkin Park juga bermain lebih lembut.

[sunting] Linkin Park Underground

Ini adalah kelompok penggemar Linkin Park yang dibentuk tahun 2001 oleh Linkin Park dan Jessica Sklar. Jika bergabung dengan LPU (singkatannya) maka bisa memperoleh merchandise khusus untuk anggota LPU. Seperti kaus, asbak, buku, ringtone ekslusif, lagu ekslusif, video eksklusif, dan album LPU setiap tahunnya. Sejauh ini album LP Underground v9.0 merupakan terobosan terbaik, karena di dalam album itu seluruh lagunya adalah lagu-lagu demo yang belum pernah dirilis oleh Linkin Park sebelumnya. Ditambah lagi ada lagu demo Across The Line, sebuah lagu yang paling banyak dibicarakan pada forum Linkin Park sejak DVD Making of Minutes to Midnight dirilis. Lagu ini sebelumnya memiliki judul Japan.

[sunting] Anggota

[sunting] Anggota Sekarang

  1. Chester Benningtonvokal
  2. Rob Bourdondrum
  3. Brad Delsongitar
  4. Dave "Phoenix" Farrellbass
  5. Joseph Hahnturntable, sampling
  6. Mike Shinodabacking vocal, sampling, rap, keyboard, gitar

[sunting] Mantan Anggota

  1. Mark Wakefield – Vokal
  2. Scott Koziol – Bass (Stand-in)
  3. Kyle Christener – Bass (Stand-in)
  4. Ian Hornbeck - Bass (Stand-in)

[sunting] Diskografi

Artikel utama: Diskografi Linkin Park

[sunting] Album Studio

  1. Hybrid Theory - 24 Oktober 2000
  2. Reanimation - 30 Juli 2002
  3. Meteora - 25 Maret 2003
  4. Minutes to Midnight - 15 Mei 2007
  5. Songs From The Underground EP - 27 November 2008
  6. A Thousand Suns - 14 September 2010

[sunting] Album Linkin Park Underground

  1. LP Underground v1.0 (HTEP Re-release) (2001)
  2. LP Underground v2.0 (2002)
  3. LP Underground v3.0 (2003)
  4. LP Underground v4.0 (2004)
  5. LP Underground v5.0 (2005)
  6. LP Underground v6.0 (2006)
  7. LP Underground v7.0 (2007)
  8. LP Underground v8.0 (2008)
  9. LP Underground v9.0 (2009)
  10. LP Underground X : Demos (2010)
  11. LP Underground Eleven (2011)

Album Konser

  1. Live In Texas - 18 November 2003
  2. Road to Revolution: Live at Milton Keynes - 24 November 2008
  3. Live From SoHo (iTunes Exclusive EP) (2008)

Album Singel

  1. One Step Closer (2001)
  2. Crawling (2001)
  3. Papercut (2001)
  4. In The End, Pt.1 (2001)
  5. In The End, Pt.2 (2001)
  6. In The End EP (2002)
  7. Pts.of.Athrty (2002)
  8. Somewhere I Belong (2003)
  9. Faint (2003)
  10. Numb, Pt.1(2003)
  11. Numb, Pt.2 (2003)
  12. From The Inside (2004)
  13. Breaking The Habit (2004)
  14. MTV Ultimate Mash-Ups Presents: Collision Course - Numb/Encore - Exlusive (2004)
  15. Numb/Encore (2004)
  16. What I've Done (2007)
  17. Bleed It Out (2007)
  18. Shadow Of The Day (2007)
  19. Given Up (2008)
  20. Leave Out All The Rest (2008)
  21. New Divide (2009)
  22. The Catalyst (2010)
  23. Waiting For The End (2010)
  24. Burning In The Skies (2011)
  25. Iridescent (2011)

 Album Demo

  1. Hybrid Theory 8 Track Demo (1999)
  2. Hybrid Theory 2 Track Demo (1999)
  3. Hybrid Theory 9 Track Demo (1999)
  4. Raw Power (2000)
  5. The Wicked World Of Warner Bros./Reprise: Ozzfest Sampler 2000 (2000)
  6. Hybrid Theory Sampler Tape (2000)
  7. Linkin Park Sampler Tape (2000)

Album Remix

  1. Reanimation - 30 Juli 2002
  2. Collision Course - 30 November 2004

Beberapa band yang berhubungan dengan Linkin Park

  1. Fort Minor - Proyek sampingan Mike Shinoda
  2. Dead By Sunrise - Proyek sampingan Chester Bennington
  3. Hybrid Theory - Nama lama Linkin Park
  4. Xero - Nama lama Linkin Park
  5. Tasty Snax - Band lama Dave "Phoenix" Farrell
  6. Grey Daze - Band lama Chester Bennington
  7. Julien-K - Band yang bekerjasama dengan Chester Bennington di side-project mereka, Dead By Sunrise

Biodata Beyonce


Beyoncé Giselle Knowles (lahir di Houston, Texas, Amerika Serikat, 4 September 1981; umur 30 tahun) adalah seorang penyany R&B, penulis lagu, produser rekaman, aktris, penari, perancang busana, dan model asal Amerika Serikat. Untuk karyanya di bidang musik, ia telah dianugrahi Grammy Award dan selain itu, ia dinominasikan untuk meraih Golden Globe Award untuk karyanya dalam seni peran. Awal mula ketenaran Beyoncé adalah sebagai anggota Destiny's Child yang penjualan rekamannya telah mencapai angka 50 juta.[1][2][3]
Setelah berbagai kesuksesan bersama Destiny's Child, Beyoncé merilis album solo pertamanya Dangerously in Love pada tahun 2003, yang berada di peringkat atas berbagai chart. Dari album ini, muncullah single "Crazy in Love" dan "Baby Boy" yang keduanya mencapai peringkat satu. Album tersebut juga menghasilkan lima Grammy Award di tahun 2004. Album keduanya yang dirilis pada 4 September 2006, B'Day, kembali mencapai sukses dengan single "Deja Vu", "Ring the Alarm", dan "Irreplaceable". Selain itu, B'Day dinominasikan untuk lima Grammy Awards untuk tahun 2007

Destiny's Child

Pada tahun 1998, nama Destiny's Child mulai dikenal dengan lagu "No, No, No Part 2". Walau dilanda masalah karena ditinggal dua personelnya, trio Destiny's Child menjadi salah satu grup R&B/pop yang paling sukses di awal 2000-an. Mereka menghasilkan empat single nomor satu di Billboard Hot 100, beberapa hit lainnya, dan dua album nomor satu.
Album debut mereka tahun 1998, Destiny's Child, mencapai angka penjualan tinggi dan dianugrahi Platinum. Di album tersebut, terdapat lagu "No, No, No Part 2" yang merupakan salah satu single terlaris di dunia. Album kedua, The Writing's on the Wall, dirilis tahun 1999 dan menghasilkan dua lagu yang mencapai nomor satu: "Bills, Bills, Bills" dan "Say My Name". Album itu terjual 8 juta keping di Amerika Serikat dan 13 juta keping di seluruh dunia. Ditambah lagi, "Say My Name" meraih dua Grammy Award. Album berikutnya, Survivor juga menjadi sebuah kesuksesan bagi Destiny's Child. Single "Independent Women Part I" dan "Bootylicious" meraih posisi puncak Billboard Hot 100 dan lagu "Survivor" mencapai peringkat dua serta memenangkan Grammy ketiga bagi kelompok itu.
Pada tahun 2001, Beyoncé mendapatkan penghargaan "Songwriter of the Year" dari American Society of Composers, Authors, and Publishers Pop Music Awards; menjadikannya wanita kedua dan wanita Afrika Amerika pertama yang meraih gelar tersebut.
Setelah tiga tahun menekuni proyek-proyek solo, Beyoncé kembali bersama Destiny's Child untuk album keempat mereka Destiny Fulfilled yang dirilis pada November 2004. Album tersebut mencapai nomor dua di Billboard 200 dan menghasilkan berbagai lagu hit seperti "Lose My Breath", "Soldier", "Girl", dan "Cater 2 U". Di seluruh dunia, Destiny Fulfilled terjual 8 juta keping.
Pada tahun 2005, Destiny's Child mengadakan tur dunia yang disponsori McDonald's berjudul Destiny Fulfilled... And Lovin' It. Berbagai konser diadakan di 70 kota di Australia, Asia, Eropa, dan Amerika Utara dari bulan April sampai September. Pada tanggal 13 Juni 2005, diumumkan bahwa grup Destiny's Child akan berakhir setelah tur tersebut selesai. Album terakhir mereka, #1's, dirilis pada bulan Oktober 2005. Selain berisi lagu-lagu mereka yang sudah dikenal, terdapat tiga lagu baru termasuk "Stand up for Love".

Karier solo

Dangerously In Love (2003)

Cover Album Dangerously in Love
Beyoncé merilis album solo pertamanya yang berjudul Dangerously In Love pada pertengahan tahun 2003. Sebelumnya, Beyoncé juga sudah mengeluarkan single berjudul '03 Bonnie & Clyde yang dirilis bersama Jay-Z pada akhir tahun 2002. Album Dangerously In Love menduduki peringkat pertama di Billboard Hot 200, dengan penjualan sekitar 317,000 kopi di minggu pertamanya. Dangerously In Love juga merajai tangga album dunia, seperti di Inggris, Kanada, Belanda, Jerman, Yunani, dan Filipina. Beyoncé juga menjadi penyanyi wanita pertama yang menduduki posisi 1 di Amerika & Inggris baik album maupun singlenya. Dangerously In Love berhasil terjual lebih dari 3,7 juta kopi di Amerika dan 8 juta kopi di seluruh dunia.
Single pertamanya yang menampilkan rapper Jay-Z, Crazy In Love berhasil menduduki posisi 1 di Billboard Hot 100 dan United World Chart selama 8 minggu. "Crazy In Love" berhasil terjual lebih daro 5,818,000 kopi di seluruh dunia. Single keduanya yang bernama "Baby Boy" juga mencapai kesuksesan yang sangat besar. Single yang menampilkan rapper Sean Paul ini menduduki tangga lagu Billboard Hot 100 selama 9 minggu berturut-turut. Kedua single ini menjadi salah satu single terbesar di tahun 2003. Kemudian, Beyoncé kembali merilis single ketiga dan keempatnya, "Me, Myself, And I" dan "Naughty Girl" yang berhasil menduduki peringkat 5 teratas di Billboard Hot 100.

B'Day (2006)

Beyoncé merilis album studio keduanya, B'Day pada bulan 4 September 2006. Pada minggu pertamanya, B'Day berhasil terjual lebih dari 541,000 kopi di Amerika dan merajai tangga album Billboard Hot 200. Di Inggris, album ini memasuki posisi 3 di minggu pertamanya, dan sudah terjual lebih dari 384,000 kopi sampai sekarang. B'Day juga merajai tangga album Indonesia Top 50 dan sudah terjual lebih dari 300,000 kopi. Hingga kini, B'Day sudah terjual 6.046.540 kopi di seluruh dunia.
Single pertamanya yang berjudul "Deja Vu", ia rilis kembali bersama Jay-Z di bulan Juni 2006. Single ini berhasil menduduki posisi 1 di tangga lagu Inggris dan posisi 4 di Billboard Hot 100. Beyoncé pun kembali merilis single keduanya yang berjudul "Ring The Alarm" yang sudah tersebar di Internet pada bulan Agustus 2006. Single hanya dirilis di Amerika, dan gagal mencapai kesuksesan yang besar. Akhirnya, Beyoncé pun merilis single ketiganya yang berjudul "Irreplaceable" yang juga merupakan single tersuksesnya. "Irreplaceable" berhasil menduduki posisi 1 di Billboard Hot 100 selama 10 minggu berturut-turut, dan di nobatkan sebagai Song Of The Year 2007 versi Billboard Hot 100, di susul dengan single Umbrella dari Rihanna yang hanya mampu bertahan 8 minggu berturut turut di chart tersebut. Single ini juga berhasil terjual lebih dari 1,8 juta kopi pada penjualan digital download hanya di Amerika."Irreplaceable" juga menduduki posisi 1 di Australia, Brazil, Tiongkok, Filipina, Hungaria, Indonesia, Irlandia, Polandia, Rumania, Selandia Baru, Singapura, dan United World Chart. Di Inggris, walaupun hanya menduduki posisi 4, "Irreplaceable" mampu terjual lebih dari 204,000 kopi dan mendapat sertifikat "Silver". Di Australia, single ini berhasil menduduki posisi 1 selama 3 minggu berturut-turut, dan menjadikannya sebagai single pertama Beyoncé yang menduduki posisi 1 di Australia. Sejauh ini, Irreplaceable sudah terjual lebih dari 5,663,000 kopi di seluruh dunia. Di akhir Februari 2007, Beyoncé kembali merilis single terbarunya yang bejudul "Beautiful Liar" yang ia bawakan bersama superstar latin Shakira. Single ini berhasil menduduki posisi 3 di Indonesia Top 50.

 B'Day: Deluxe Edition

Beyoncé kembali merilis album terbarunya yang berjudul B'Day Deluxe Edition pada bulan April 2007. Album ini merupakan pengulangan rilis dari album B'Day. Di dalam album ini, terdapat beberapa lagu baru, termasuk "Beautiful Liar" yang di bawakan bersama superstar latin Shakira dan diharapkan menjadi single besar. Di Australia, Asia, dan Eropa, B'Day Deluxe Edition dirilis sebagai dobel disc yang terdiri dari CD/DVD. DVDnya yang berjudul "B'Day Anthology Video Album" menampilkan 12 video dari B'Day yang telah dibuat dalam waktu secara singkat. Sedangkan, di Amerika, B'Day Anthology Video Album dirilis secara terpisah dari B'Day Deluxe Editon.

I Am... Sasha Fierce

Pada tanggal 18 November 2008, Knowles merilis album solo ketiganya dengan judul album I Am... Sasha Fierce.
Berisi 15 buah lagu dengan hits singel lagu yang berjudul If I Were a Boy dan Single Ladies (Put a Ring on It), masing-masing dirilis pada tanggal 8 Oktober 2008, sebelum album ini dirilis, lagu Halo ang dirilis pada tanggal 20 Januari 2009 dan lagu Diva yang akan dirilis pada tanggal 10 Februari 2009 . Album ini meraih 6 penghargaan Grammy pada Januari 2010, membuatnya satu-satunya penyanyi wanita yang mendapatkan 6 penghargaan dalam satu malam.

4

Knowles mengonfirmasi album terbarunya yang berjudul 4 yang dirilis pada tanggal 24 Juni 2011. Album tersebut berisi 12 lagu dengan lagu Run the World (Girls) dan Best Thing I Never Had sebagai lagu utama.

Karier film

Awal karier Beyoncé sebagai aktris adalah di film televisi MTV berjudul Carmen: A Hip Hopera. Pada musim panas 2002, ia berperan dalam film Austin Powers in Goldmember. Pada tahun 2003, ia bermain dalam film The Fighting Temptations bersama Cuba Gooding, Jr.. Beyoncé kemudian menjadi lawan main Steve Martin dalam film The Pink Panther. Film ini berada di nomor satu box office pada akhir pekan peluncurannya. Proyek setelahnya adalah Dreamgirls yang merupakan film musikal sukses di tahun 2007 dan meraih beberapa penghargaan di ajang Academy Awards. Film terbarunya adalah Cadillac Records, yang telah di rilis akhir tahun 2008, dan Obsessed yang akan di rilis bulan Februari 2009.

Kehidupan pribadi

Sejak tahun 2002, Knowles terlibat hubungan asmara dengan rapper Jay-Z, hingga akhirnya pada tanggal 4 April 2008, pasangan ini menikah di New York City., tetapi mereka merahasiakan pernikahan tersebut.[4]

Diskografi

Album studio

Video rilis

  • Live at Wembley (2004)
  • BET Presents Beyoncé (2006)
  • Beyoncé The Ultimate Performer (2006)
  • B'Day Anthology Video Album (2007)
  • The Beyoncé Experience Live (2007)
  • I Am... Yours: An Intimate Performance at Wynn Las Vegas (2009)
  • I Am... World Tour (2010)

Filmografi

Tahun Judul Peran Catatan
2001 Carmen: A Hip Hopera Carmen Brown Televisi
2002 Austin Powers in Goldmember Foxxy Cleopatra Film debut
2003 The Fighting Temptations Lilly
2004 Fade to Black dirinya Musik dokumenter tentang Jay-Z
2006 The Pink Panther Xania
Dreamgirls Deena Jones
2008 Cadillac Records Etta James
2009 Obsessed Beth Charles
2012 A Star is Born akan datang

Biodata Paramore

Paramore merupakan sebuah grup musik asal Amerika Serikat yang dibentuk pada tahun 2004. Grup musik ini bermarkas di Franklin, Tennessee. Saat ini mereka beranggotakan 3 orang yaitu vokalis Hayley Williams, Bassist Jeremy Davis, dan gitaris Taylor York. Sejak terbentuk, mereka telah mengeluarkan 3 studio-album (All We Know Is Falling, Riot!, dan Brand New Eyes) dan 1 EP (The Summer Tic EP) serta sebuah live-album (The Final Riot!)

Sejarah

Paramore dibentuk pada tahun 2004 di Franklin, Tennessee, Amerika Serikat oleh vokalis Hayley Williams, gitaris Josh Farro dan Taylor York, drummer Zac Farro, serta bassist Jason Clarke. Namun pada saat mereka akan masuk ke dunia major label, pihak label kurang setuju dengan keberadaan Taylor York dan Jason Clarke. Kemudian Hayley membawa bassist Jeremy Davis dan gitaris Jason Bynum untuk menggantikan mereka, dan pihak label pun setuju. Paramore lalu menandatangani kontrak dengan Fueled by Ramen pada April 2005.[4][5] Nama Paramore sendiri dikabarkan diambil dari nama ibu dari bassist pertama mereka.[6]

2005-2006: All We Know Is Falling

Album pertama mereka berjudul All We Know Is Falling dan dirilis pada Juli 2005. Dari album ini mereka merilis 3 single, yaitu: Pressure, Emergency, dan All We Know. Meskipun begitu, album ini dibuat tanpa kehadiran bassist Jeremy Davis. Hal tersebut dikarenakan tepat sebelum proses rekaman, Jeremy memutuskan untuk keluar dari band. Oleh karena itu, album ini dirilis dengan hanya 4 personel yang dikreditkan. Sebenarnya kepergian Jeremy memberikan dampak yang besar pada Paramore saat itu, dan hal tersebut menginspirasi Hayley untuk menulis lagu All We Know, dimana di dalam lagu tersebut berisi baris "All We Know Is Falling".[5] Di album ini juga terdapat lagu Conspiracy, yang merupakan lagu pertama yang ditulis bersama oleh semua personel. Pada lagu "My Heart" terdapat satu-satunya scream dari Josh Farro sebagai backing vocal.
Selama tour AWKIF, Paramore merekrut John Hembree sebagai bassist untuk tour.[7] Walapun begitu, tidak lama kemudian Jeremy kembali bergabung dengan Paramore sebagai bassist tentunya.[8] Ketika Paramore merilis Emergency sebagai single kedua dari album ini, Jason Bynum sudah tidak lagi berada di Paramore dan digantikan oleh Hunter Lamb.[9] Pada tahun 2007, Hunter Lamb juga memutuskan untuk keluar dari band untuk menikah.[9]

2007-2008: Riot! dan proyek lain

Dengan beranggotakan 4 orang, Paramore merilis album kedua mereka yaitu Riot! pada Juni 2007. Dari album ini mereka merilis 4 single: Misery Business, Hallelujah, Crushcrushcrush, dan That's What You Get. Single pertama mereka, Missery Business, menerima kritik positif dan menjadi hits secara instant, membuat nama Paramore semakin melejit.
Selama tour Riot!, mereka merekrut teman lama mereka, Taylor York, sebagai gitaris tambahan untuk tour.[10] Pada Februari 2008, Paramore membatalkan 6 konser mereka di Eropa untuk menyelesaikan permasalahan internal yang menyelimuti band. Dibawah semua tekanan itu mereka merilis single That's What You Get pada Maret 2008. Namun, setelah sepertinya menyelesaikan permasalahan internal band, pada Mei 2008 Hayley menyatakan bahwa Paramore akan berada pada tour The Final Riot!. Di tour ini, mereka merekam konser mereka untuk membuat sebuah album live bernama "The Final Riot!" yang dirilis pada November 2008.
Pada Oktober 2008 Paramore merilis sebuah single berjudul Decode yang diambil dari OST. film Twilight Saga. Mereka berkontribusi memberikan 2 lagu pada OST tersebut yaitu Decode dan I Caught Myself.[11] Pada bulan November, video klip dari Decode memulai pemutaran perdana. "Decode" dibawah nama film Twilight membawa Paramore semakin terkenal, terutama di kalangan remaja putri penggemar film drama. "Decode" menjadi nominasi di MTV movie awards untuk kategori "Best Soundtrack".

2009-2010: Brand New Eyes dan kepergian Farro bersaudara

Pada tahun 2009, Paramore merilis album ketiga mereka yang berjudul "Brand New Eyes" pada tanggal 29 September yang bertepatan pada ulang tahun gitaris mereka, Josh Farro. Pada album ini, Taylor York telah menjadi anggota tetap Paramore, sehingga kali ini mereka merilis album dengan personel 5 orang. Paramore menyatakan bahwa album ini telah mempererat hubungan mereka sebagai band, setelah sebelumnya sempat terjadi keretakan. Untuk itulah mereka memberi nama album ini "Brand New Eyes" yang menggambarkan sudut pandang baru dari setiap personel. Dari album ini mereka merilis 5 single: Ignorance, Brick By Boring Brick, The Only Exception, Careful, dan Playing God.[12][13][14][15]
Pada 18 Desember 2010, melalui situs resmi Paramore, mereka menyatakan bahwa kakak-beradik Josh Farro ( Novel American ) dan Zac Farro ( Novel American ) resmi keluar dari Paramore[16]. Hayley mengatakan bahwa belakangan ini mereka sudah merasa tidak bahagia di Paramore. Namun dengan jumlah personel 3 orang, Hayley Williams, Jeremy Davis, dan Taylor York menyatakan untuk tetap melanjutkan apa yang telah mereka jalani selama ini.[17][18] Pada 22 Desember, Josh, melalui sebuah blog kontroversial, menceritakan versinya sendiri tentang alasan dia dan adiknya keluar dari Paramore.[19]

2011-sekarang Paramore tanpa Farro bersaudara

Pada tanggal 10 Januari 2011, dalam sebuah wawancara dengan MTV, Hayley Williams mengatakan bahwa meskipun band kehilangan dua dari anggota pendiri, mereka akan merilis musik baru pada 2011, meskipun belum diketahui apakah mereka akan berhasil merekam full album untuk rilis tahun ini, atau hanya rilis beberapa lagu. Mereka juga mengaku bahwa gaya Paramore adalah mungkin untuk mengubah dengan lineup baru, tetapi menjelaskan bahwa band masih akan mempertahankan suara mereka.[20]
Pada tanggal 2 Februari, 2011, Josh Farro dikonfirmasi nama band barunya, Novel American.[21][22][23] Zac juga telah menegaskan band barunya, Half Noise.
Pada tanggal 21 Maret 2011, Paramore menyatakan pada berbagai laporan mereka di jejaring sosial bahwa mereka memasuki sebuah studio di Los Angeles dengan produser Rob Cavallo untuk merekam album mereka berikutnya.[24][25] Pada tanggal 7 Juni 2011, Paramore merilis singel "Monster", masuk dialbum Transformers: Dark of the Moon – The Album. Ini adalah lagu pertama yang driilis band tanpa Farro bersaudara.[26]
Pada tanggal 9 Juni 2011, Hayley Williams mengumumkan bahwa band mulai menulis album keempat mereka, yang mereka berharap untuk mulai merekam pada akhir tahun, berharap untuk rilis di awal 2012.[27] Paramore sempat konser di Bali dan Jakarta pada tanggal 17 dan 19 Agustus 2011 dengan membawakan 18 lagu.[28]

Diskografi

Personil

Anggota tetap
Anggota tour
Mantan anggota


Catatan: Taylor York telah menjadi anggota tour sejak tahun 2007 sebelum menjadi anggota tetap pada Juni 2009.[29]

Biodata Celine Dion


Céline Marie Claudette Dion (lahir di Charlemagne, Quebec, Kanada, 30 Maret 1968; umur 43 tahun) atau lebih dikenal dengan Celine Dion merupakan seorang penyanyi dan diva pop dunia berkebangsaan Kanada. Ia memulai debutnya di industri rekaman pada tahun 1981 sebagai penyanyi berbahasa Perancis, di bawah bimbingan René Angélil, yang kemudian menjadi suaminya sampai sekarang.[1] Ia pun kemudian menjadi penyanyi terkenal di negara-negara berbahasa Perancis. Pada tahun 1990, Celine mulai merilis album berbahasa Inggris pertamanya, Unison yang melejitkan namanya di Amerika Utara dan di seluruh dunia.[2] Sepanjang dekade 1990-an, Celine meraih kesuksesan di seluruh dunia dengan sejumlah album dalam bahasa Inggris dan Perancis, menjadikannya salah satu artis tersukses dalam sejarah musik pop.[3][4]
Sepanjang perjalanan kariernya, Celine telah menerima banyak penghargaan diantaranya: 5 Grammy Awards, 12 World Music Awards, 7 American Music Awards, 7 Billboard Music Awards, 21 Juno Awards dan 39 Felix Awards.
Pada tahun 1996, Celine menerima penghargaan "Medals of Arts and Letters" dari pemerintah Perancis sebagai artis berbahasa Perancis terlaris dalam sejarah. Pada tahun 2004, ia juga dianugerahi Chopard Diamond award oleh World Music Awards sebagai artis wanita terlaris sepanjang masa.[5][6] Pada tahun 2007, Sony BMG mengumumkan bahwa Dion telah menjual lebih dari 200 juta keping album di seluruh dunia.[7]

Masa kecil dan awal karier (1968-1989)

Celine Dion dilahirkan di kota kecil Charlemagne, Quebec, Kanada dari pasangan berdarah Kanada-Perancis.[4][8] Ia dibesarkan di tengah keluarga sederhana yang sangat dekat dengan musik. Di usia kanak-kanak, Celine sudah mulai tampil dan di usia 12 tahun, ia mulai merekam lagu pertamanya berjudul "Ce n'était qu'un rêve".[8] Kakak laki-lakinya kemudian mengirimkan rekaman lagu tersebut kepada René Angélil, seorang manejer musik.[1] Angélil pun terharu mendengar suara Dion dan bertekad menjadikannya seorang bintang.[8]
Pada tahun 1981, Celine merilis album pertamanya dalam bahasa Perancis, La voix du bon Dieu, yang menjadi album lokal nomor 1 di Quebec. Popularitasnya semakin menanjak saat menjuarai Festival Lagu Populer Dunia Yamaha 1982 di Jepang sebagai "Top Performer" dan "Best Song".[1] Pada tahun 1983, Dion menjadi artis Kanada pertama yang meraih penghargaan Gold di Perancis dengan singel berjudul "D'amour ou d'amitié".[1][9] Pada tahun 1988, ia kembali menjuarai ajang Kontes Lagu Eurovision di Swiss dan Irlandia.[10]
Hingga akhir dekade 1980-an, Celine telah merilis sebanyak 14 album dalam bahasa ibunya, 11 di Kanada dan 3 di Perancis. Untuk artis berbahasa Perancis ia sudah termasuk artis yang sukses, namun namanya masih tidak dikenal di negara-negara berbahasa Inggris. Setelah melihat penampilan Michael Jackson, Celine akhirnya bertekad untuk menjadi superstar dunia.[11] Ia kemudian mempelajari bahasa Inggris dan merombak penampilannya agar bisa diterima industri musik internasional.[2][8]

Menerobos industri musik internasional (1990-1995)

Pada tahun 1990, Dion melancarkan album berbahasa Inggris pertamanya, Unison.[1] Untuk album pertamanya ini Dion dibantu oleh banyak musisi terkenal termasuk Vito Luprano dan David Foster.[12] Ia pun seketika menjadi pendatang baru bersinar di Amerika, Eropa dan Asia. Album ini menelurkan singel "Where Does My Heart Beat Now" yang berhasil mencapai Top 5 di tangga lagu Billboard Hot 100. Dion benar-benar mencapai popularitasnya di kancah internasional setelah berduet dengan Peabo Bryson dalam soundtrack film Disney, Beauty and the Beast (1991).[13] Lagu ini berhasil memenangkan kategori "Best Song" di Academy Awards dan "Best Pop Performance by a Duo or Group with Vocal" di ajang Grammy Awards.[12]
Celine merilis album keduanya bertajuk Celine Dion di tahun 1992. Selain "Beauty and the Beast", album ini memuat singel "If You Asked Me To" yang mencapai posisi 4 di Billboard Hot 100. Album ini meraih banyak penghargaan dan mengantarkan Dion menjadi penyanyi terkenal ke seluruh dunia. Sayangnya, di tengah kesuksesannya, Celine mendapat kritikan dari penggemarnya yang berbahasa Perancis karena merasa diabaikan.[12][14] Di saat memenangkan Felix Awards sebagai "English Artist of the Year", Dion pun terang-terangan menolak penghargaan tersebut dan menyatakan bahwa ia adalah seorang artis Perancis dan akan selalu menjadi artis Perancis.[2][15]
Pada tahun 1993, Dion meluncurkan album The Colour of My Love yang fokus pada percintaan.[16] Album ini pun melejit menjadi album top di seluruh dunia. Album ini melahirkan singel-singel nomor 1 pertama Dion: "The Power of Love" (Amerika Serikat, Kanada dan Australia), "Think Twice" (Britania Raya) dan "To Love You More" (Jepang). Album ini berhasil terjual lebih dari 20 juta keping di seluruh dunia. Celine kemudian mendapat penghargaan "World’s Best-selling Canadian Female Recording Artist of the Year" pada World Music Awards 1996.
Dion tidak melupakan bahasa ibunya, pada tahun 1991, ia merilis album Dion chante Plamondon yang sebagian besar diisi lagu-lagu daur ulang. Album Deux yang dirilis pada tahun 1995, merupakan album berbahasa Perancis tersukses Celine. Album ini sukses terjual lebih dari 7,5 juta keping dan merupakan album berbahasa Perancis terlaris sepanjang masa.[17] Di Perancis saja, album ini terjual sebanyak 4 juta kopi dan bercokol di puncak tangga album Perancis selama 44 minggu dan berada selama 2,5 tahun di tangga album tersebut. Album ini juga meraih kesuksesan di beberapa negara non-bahasa Perancis, termasuk Britania Raya.

Puncak popularitas di seluruh dunia (1996-1999)

Paruh akhir dekade 1990-an merupakan puncak popularitas Celine Dion di seluruh dunia. Di era ini Dion merilis 3 buah album berbahasa Inggris yang menjadi album-album tersuksesnya. Di mulai di tahun 1996, Dion merilis album Falling into You. Album ini berhasil mencapai posisi satu di banyak negara dan merupakan salah satu album terlaris di dunia dengan penjualan lebih dari 32 juta keping. Album ini menelurkan hits nomor 1 berjudul "Because You Loved Me". Album ini memenangkan 2 kategori di Grammy Awards, yaitu sebagai "Best Pop Album" dan "Album of the Year".
Setahun berikutnya, album Let's Talk About Love dilepas ke pasaran. Album in terjual lebih dari 31 juta kopi di seluruh dunia dengan penjualan lebih dari 1 juta kopi di Kanada, Perancis, Jerman, Italia, Jepang, Britania Raya dan Amerika Serikat. Di Amerika Serikat bahkan mendapat sertifikasi Diamond dengan penjualan 10.550.000 juta keping. Album ini melahirkan hits "My Heart Will Go On", yang menjadi soundtrack film blockbuster, Titanic. Singel ini mencapai posisi nomor 1 di banyak tangga lagu di seluruh belahan dunia dan menjadi singel tersukses Dion sampai saat ini. Dengan "My Heart Will Go On", Celine berhasil memenangkan Grammy Awards untuk kategori "Best Female Pop Vocal Performance" dan "Record of the Year".
Album natal bertajuk These Are Special Times dirilis pada tahun 1999 lagi-lagi menjadi album sukses. Album ini merupakan salah satu album rohani terlaris sepanjang sejarah dengan penjualan lebih dari 11,5 juta keping. Singel dari album ini "I'm Your Angel" (duet dengan R. Kelly) menjadi singel nomor 1 keempat Dion di Amerika Serikat.
Status Celine sebagai salah satu diva terbesar semakin kuat saat ia diminta untuk tampil di acara VH1, Divas Live spesial tahun 1998. Pada tahun yang sama, Celine menerima 2 penghargaan tertinggi dari negara asalnya: "Officer of the Order of Canada for Outstanding Contribution to the World of Contemporary Music" serta "Officer of the National Order of Quebec". Tahun berikutnya, Celine menerima sebuah bintang di Canada's Walk of Fame atas kontribusinya dalam dunia hiburan.

Istirahat total dan kembali ke dunia musik (2000-sekarang)

Hingga akhir dekade 1990-an, Dion telah berhasil menjual lebih dari 100 juta album di seluruh dunia.[3] Setelah merilis kompilasi lagu-lagu terbaiknya sepanjang 1990-an bertajuk All the Way… A Decade of Song, Celine memutuskan untuk instirahat total dari dunia hiburan untuk meluangkan lebih banyak waktu untuk hidupnya dan merawat sang suami yang didiagnosa kanker tenggorokan.[4] Dion kemudian melahirkan anak pertamanya, René-Charles pada tahun 2001.
Setelah 3 tahun menghilang dari dunia musik, Celine Dion akhrinya kembali dengan album bertajuk A New Day Has Come. Album ini langsung melejit ke posisi 1 di tangga album Billboard 200 dan terjual sebayak 558.000 keping di minggu pertamanya di Amerika. Total penjualan album ini di seluruh dunia mencapai lebih dari 9,5 juta keping.
Sementara untuk album berbahsa Perancis, Dion menandai kembalinya dengan album 1 fille & 4 types pada tahun 2003. Album ini mereguk sukses di Kanada, Perancis dan Belgia. Di Perancis, album ini meriah sertifikasi 2x Platinum dengan penjualan 700.000 keping.
Hingga tahun 2004, Celine telah berhasil menjual lebih 175 juta album di seluruh Dunia. Ia kemudian menerima Chopard Diamond award pada World Music Awards 2004 dan dinobatkan sebagai artis wanita terlaris sepanjang masa. Pada tahun yang sama Celine menerima sebuah bintang di Hollywood Walk of Fame.
Pada tahun 2007, Sony BMG mengumumkan bahwa total penjualan album Celine Dion telah mencapai lebih dari 200 juta keping di seluruh dunia. Pada tahun ini, Celine merilis album berbahasa Inggris bertajuk Taking Chances dan album berbahasa Perancis bertajuk D'elles.

Kehidupan pribadi

Sejak tahun 1992, Dion mulai menjalin hubungan dengan manajernya, René Angélil, meskipun usia mereka terpaut 26 tahun. Hubungan ini awalnya mereka rahasiakan dari publik karena takut dianggap ganjil.[18] Hubungan ini mulai diketahui publik saat Dion merilis album The Colour of My Love di tahun 1993.[12] Mereka kemudian menikah pada Desember 1994 dan disiarkan langsung di televisi Kanada.
Pada 25 Januari 2001, saat istirahat total dari dunia hiburan, Dion melahirkan anak pertamanya, René-Charles.

Keartisan dan citra

Dion merupakan salah satu diva pop dunia yang sangat dikenal akan teknik dan kemampuan vokalnya. Ia sering dibanding-bandingkan dengan 2 diva lainnya, Mariah Carey dan Whitney Houston. Suaranya sering disebut sebagai salah satu suara paling berpengaruh dalam dunia musik pop. Ia memiliki suara berjenis sopran dengan jangkauan 3 oktaf yang kuat dan panjang. Majalah Cove meletakkan Celine di posisi 4 dalam daftar "100 Vokalis Pop Terkemuka".

Diskografi

Album berbahasa Inggris